BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Kenapa Zul Buru-buru Membuat Pernyataan Deklarasi Zul-Rohmi Abis Lebaran?


Catatan Redaksi

Setelah hampir satu tahun rumor pecah kongsinya paket Zul-Rohmi memimpin NTB akhirnya berkesudahan dengan pernyataan Dr Zulkieflimansyah beberapa hari lalu jika deklarasi paket Zul Rohmi Jilid dua akan digelar setelah lebaran. Pernyataan resmi mantan Gubernur NTB lewat sejumlah media ini memunculkan satu bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB sudah siap bertarung dengan kontestan lain yang saat ini masih saling menjajaki. Walaupun akhirnya pernyataan Zulkieflimansyah itu dituding sepihak tanpa konfirmasi ke partai Perindo yang merupakan partainya Sitti Rohmi Djalillah seperti kata Wakil Ketua DPW Perindo NTB M. Syamsul Qomar.

Sebelumnya, rumor akan keretakan hubungan Gubernur dan Wakil ini menjadi konsumsi publik NTB. Puncaknya ketika secara terang-terangan Sekretaris DPW  Partai Perindo NTB M Nasib Ikroman   menyatakan jika Hj Sitti Rohmi Djalilah akan didorong untuk maju memperebutkan kursi NTB satu pada Pilkada November mendatang. 

Menurut penelusuran media ini, isu ketidakharmonisan Zulkieflimansyah dengan Sitti Rohmi Djalilah ini sudah mulai terdengar satu tahun lalu. Dari beberapa sumber A 1 lingkaran Wakil Gubernur gamblang membeberkan kekecewaan terhadap kebijakan Gubernur Zul yang dianggap hanya mementingkan kelompok tertentu saja. Disebutkan salah satu contoh adalah digantikannya sejumlah Kepala Sekolah SMA yang merupakan kader-kader NWDI dengan orang orang yang diindetifikasi berafiliasi dengan partai tertentu. Lalu muncullah istilah PKS ( Partai Kepala Sekolah) respon dari kebijakan Gubernur Zul dari publik NTB. 

Selanjutnya disebutkan pula, hadirnya orang orang yang dianggap tidak "berkeringat" saat berjuang untuk memenangkan Zul Rohmi pada Pilkada NTB 2018. Bahkan "para penumpang gelap" ini lebih diakomodir ketimbang tim pemenangan Zul Rohmi.

Keputusan Zul Rohmi jilid dua ini secara kalkulasi politik adalah pilihan terbaik, ketimbang jika paket ini berpisah. Singkatnya waktu yang dimiliki oleh para kontestan yang hanya menyisakan 7 bulan menuju Pilkada NTB tentu memudahkan kerja politik untuk memenangkan pasangan ini. Sementara calon lain masih sibuk berkomunikasi dan saling menjajaki.

Pekerjaan rumah bagi Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah adalah konsolidasi tim yang sempat terbelah untuk menyatukan persepsi guna memenangkan Zul-Rohmi jilid II. 

Disisi lain, pertanyan publik terutama dari sejumlah kader NWDI dengan keputusan lanjutnya paket Zul Rohmi jilid II ini. "Apakah keputusan ini akibat dari capaian partai Perindo yang hanya bisa mengantarkan 3 wakilnya di DPRD NTB?"  Tentunya dengan modal tiga kursi ini akan sulit dan besarnya cost yang dibutuhkan jika memaksakan Rohmi maju merebut NTB satu. Kondisi minimnya hasil pileg ini "memaksa" paket Zul-Rohmi untuk dilanjutkan meski tim yang ada dalam keadaan compang camping. 

Mengutip komentar pengamat politik UIN Mataram Ikhsan Hamid jika keputusan soal lanjut atau bubarnya paket Zul Rohmi tergantung keputusan TGB Zainul Majdi selaku Ketua PB NWDi. 

"Saya kira kuncinya adalah TGB kalau soal paket Zul Rohmi, jika TGB sudah mengintruksikan saya yakin kader NWDI akan merapikan "barisannya" sendiri.

Pertanyaannya, Kenapa Zulkieflimansyah buru-buru membuat pernyataan deklarasi Zul-Rohmi jilid dua akan digelar setelah lebaran?

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.